UBA institut, Geruduk Kantor Bupati, Tuntut Harga Jagung Dan kelangkaan Air Bersih Dan Menuju Polres Dompu

Dorobata News
By -
0




Dompu,Dorobatanews.net, Puluhan aliansi dan masyarakat  Mahasiswa, Umat Dan bangsa.(UBA) institut. dari Kabupaten Dompu NTB. Hardiansyah selaku direktur institut, Melakukan  aksi demonstrasi di depan Pintu masuk Utama kantor pemda Dompu, mereka menuntut  penurunan harga jagung  di kabupaten Dompu tersebut serta menyoroti  Kelangkaan air bersih yang mengganggu kehidupan sehari-hari warga kecamatan Dompu. (22/4/24). 


Dalam aksi digelar, para demontran mengecam kebijakan  harga jagung yang di anggap tidak sesuai dengan kondisi ekonomi  masyarakat setempat. Mereka juga mengutuk  kelangkaan  Air bersih yang telah berlangsung  menjelang Dua minggu dan menjadi masalah serius bagi penduduk


Demontrasi yang semula  berjalan damai kemudian memanas ketika masa aliansi masyarakat dan mahasiswa (UBA) institut,   ingin menemui  langsung H. Kader Jaelani selaku Bupati dompu  untuk menyampaikan  tuntutan mereka. Pintu masuk kantor Bupati  kabupaten Dompu pun  di kuasai oleh massa, hingga akhirnya pintu tersebut roboh. 


Selain menuntut  perubahan  kebijakan  terkait harga jagung dan kelangkaan air bersih, masa juga langsung menuju kantor Polres Dompu melakukan Aksi dan menyoroti  tindakan represif  yang di lakukan  oleh anggota Polres Dompu terhadap aliansi masyarakat dan mahasiswa di dua tempat lokasi, yakni di kecamatan mangge lewa dan kecamatan Dompu. Mereka menekan kepada AKBP  Zulkarnaen S.I.K. untuk segera menindaklanjuti  Kasus tersebut dan memastikan tidak ada lagi  kekerasan yang di lakukan oleh aparat kepolisian. 



"Kapolres Dompu akan menindaklanjuti insiden kekerasan terhadap mahasiswa oleh anggota Polres Dompu di dua lokasi berbeda. Dalam dialog dengan perwakilan mahasiswa, Kapolres berkomitmen untuk mengawal masa aksi, menjamin ketertiban, dan menegaskan bahwa tidak akan ada demo terkait anarkisme atau pemblokiran jalan. Kapolres juga menegaskan bahwa saat ada ambulans, dan penguna jalan harus kasihan orang orang sakit karena itu merupakan jalan negara."


Selanjutnya mahasiswa pun menyepakati dan mengakuinya bahwa pemblokiran jalan itu hal "salah" yang di lakukan oleh massa aksi dan di akaui  lagi saat tanya jawab/dialog kapolres dan keterwakilan mahasiswa di ruangan kapolres dompu. Jawab yang di tuai aliansi, Aby Aswad. sawe. (DT-001). 





Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)