Dompu, Dorobatanews.net. Aksi protes yang yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Peduli Pajo (AMPPA) hari ini mengakibatkan pemblokiran jalan lintas Desa Temba Lae - HUU. Kecamatan Pajo Dompu NTB. Menjadi Jalan utama menuju PT. Sumbawa Timur Miningvale Global selama lima jam. Aksi ini dipimpin oleh Khairul Imam, Spd, dengan tujuan mendesak pihak perusahaan untuk segera melakukan perekrutan tenaga kerja dari wilayah pajo dan memberikan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) Kepada Desa. (22/8/2024).
Menurut keterangan dari Irwan Saputra, masyarakat pajo merasa di abaikan dalam proses tender lokal dan rekrutmen karyawan di PT. STM. " Kami merasa bahwa warga pajo seolah - olah hanya menjadi penonton dalam setiap kesempatan yang ada. Kami juga mengkhawatirkan CSR yang seharusnya bisa memberikan manfaat bagi Desa belum disalurkan dengan maksimal," Ungkap dalam pernyataannya.
Dalam aksi berlangsung dari pukul 08.20 hingga 13.00 WIB, masa aksi peduli masyarakat pajo menuntut agar menejemen PT. STM memberikan perhatian yang lebih besar terhadap keterlibatan masyarakat lokal dalam Proyek - proyek mereka serta mendukung pembangunan Desa melalui program CSR. Mereka berharap, dengan pemblokiran jalan ini, pihak perusahaan dapat merasakan langsung dampak dari ketidakpuasan masyarakat dan segera merespon tuntutan mereka.
AMPPA menegaskan bahwa tindakan ini adalah bentuk dari kepedulian mereka terhadap kesejahteraan masyarakat pajo dan berharap dapat membuka dialog konstruktif dengan PT. STM untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan.
Dalam aksi juga, Arifin, selaku Orator AMPPA, turut menyampaikan kritik Tajam terkait prosedur tes kesehatan yang di terapkan oleh PT. STM. Arifin menyoroti bahwa tes kesehatan bagi calon karyawan diadakan di Bima, sementara Dompu yang juga merupakan wilayah dengan potensi besar malah tidak dioptimalkan, "Kami mempertanyakan keputusan untuk melaksanakan tes kesehatan di Bima, sementara Dompu yang memiliki potensi besar tidak diberi perhatian yang sama. Tes kesehatan yang dilakukan di daerah lain malah memberikan beban tambahan bagi calon karyawan," Ujar Arifin.
Lebih lanjut, arifin menilai bahwa tindakan tersebut mencerminkan keburukkan yang dilakukan oleh perusahaan, mengakibatkan potensi lokal, dan meremehkan pendidikan tinggi yang telah diperoleh calon tenaga kerja. "Semua ini hanya menjadi percuma, terutama bagi mereka yang telah menempuh pendidikan tinggi dengan harapan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak," Tegasnya.
Selama aksi, pihak kepolisian melakukan penjagaan ketat untuk memastikan keamanan dan kelancaran kegiatan. Petugas kepolisian memantau jalanya aksi dan melakukan upaya untuk dialog agar pemblokiran jalan dapat dibuka kembali. Dialog antara perwakilan AMPPA dan pihak kepolisian berlangsung dengan tujuan untuk mencapai penyelesaian yang damai
Akhirnya, setelah melalui perundingan, masa aksi memutuskan untuk membubarkan diri dan membuka kembali pemblokiran jalan. Meskipun aksi telah berakhir, AMPPA menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen untuk memperjuangkan hak - hak masyarakat pajo dan berharap agar PT. STM segera merespons tuntutan dengan tindakan nyata.
Pihak PT. STM hingga berita ini diterbitkan belum memberikan tanggapan resmi. Namun, AMPPA berharap akan ada dialog lebih lanjut dengan pihak perusahaan untuk mencapai solusi yang adil dan konstruktif. (DT - 001).
Posting Komentar
0Komentar